Dragon Quest merupakan salah satu waralaba RPG legendaris asal Jepang yang memiliki penggemar setia di seluruh dunia. Dibalik kesuksesan panjang seri ini, ada banyak nama besar yang turut membentuk perjalanan franchise tersebut. Salah satunya adalah sang produser yang sempat terlibat dalam berbagai proyek penting Dragon Quest.
Namun, beberapa waktu lalu, kabar mengejutkan muncul ketika sang produser memilih meninggalkan Square Enix, perusahaan yang menaungi Dragon Quest selama puluhan tahun. Kepergiannya sempat menjadi tanda tanya besar, mengingat posisinya sangat berpengaruh dalam menjaga kualitas dan arah seri RPG populer ini. Kini, setelah dua tahun berlalu, ia akhirnya membuka suara terkait alasan sebenarnya di balik keputusan tersebut.
Alasan Meninggalkan Square Enix
Dalam sebuah wawancara terbaru, sang produser mengungkapkan bahwa keputusan keluar dari Square Enix dilatarbelakangi oleh perbedaan visi kreatif serta kondisi internal perusahaan yang menurutnya tidak lagi mendukung kebebasan berekspresi. Ia menilai bahwa proyek-proyek besar kerap kali terjebak dalam tekanan bisnis, sehingga menyulitkan tim kreatif untuk mengeksplorasi ide-ide baru.
Lebih jauh, ia juga menjelaskan bahwa beban kerja yang tinggi serta dinamika perusahaan besar membuatnya merasa terjebak dalam rutinitas tanpa ruang inovasi. Padahal, menurutnya, inti dari sebuah RPG seperti Dragon Quest adalah kemampuan untuk terus menghadirkan pengalaman baru yang menyentuh hati para pemain. Perasaan inilah yang membuatnya mantap untuk meninggalkan Square Enix demi mencari jalannya sendiri.
Fokus Baru Setelah Keluar
Sejak meninggalkan Square Enix, sang produser tidak serta-merta berhenti dari dunia game. Ia justru mulai membangun jalur baru di luar perusahaan besar dengan mendirikan studio independen. Langkah ini diambil agar ia bisa bekerja lebih bebas tanpa tekanan berlebihan.
Studio barunya difokuskan pada pengembangan game dengan pendekatan naratif yang lebih personal. Meski belum ada detail proyek besar yang diumumkan, ia mengisyaratkan bahwa beberapa konsep baru sedang digarap dan kemungkinan akan diperkenalkan dalam waktu dekat. Sang produser juga menekankan bahwa tujuan utamanya kini adalah menghadirkan game yang bisa menyentuh hati pemain, meskipun tanpa skala produksi sebesar Dragon Quest.
Dampak pada Franchise Dragon Quest
Kepergian produser ini jelas meninggalkan bekas dalam tubuh Square Enix. Meski begitu, perusahaan tetap melanjutkan pengembangan Dragon Quest dengan tim yang ada. Bahkan, Square Enix sudah mengumumkan beberapa proyek lanjutan, termasuk Dragon Quest XII, yang saat ini sedang dalam tahap produksi.
Meski demikian, sebagian penggemar merasa bahwa kehilangan figur penting yang sudah lama terlibat dalam franchise bisa memengaruhi arah pengembangan seri ke depan. Namun, Square Enix diyakini akan tetap menjaga kualitas Dragon Quest sebagai salah satu aset terbesarnya di industri game.
Keputusan sang produser Dragon Quest untuk meninggalkan Square Enix dua tahun lalu akhirnya terungkap sebagai akibat perbedaan visi kreatif dan keinginannya untuk bekerja lebih bebas. Kini, ia menempuh jalur baru dengan membangun studio independen demi menciptakan game yang lebih personal dan inovatif.
Meski kepergiannya membawa dampak bagi tim pengembang Dragon Quest, waralaba ini diperkirakan tetap akan melanjutkan kejayaannya di bawah arahan baru. Di sisi lain, langkah sang produser membuka peluang bagi lahirnya karya-karya segar yang mungkin kelak juga mendapat tempat di hati para gamer.
0 Komentar