Ad Code

Advertising:

Mata Kuliah Sejarah dengan GTA Beneran Dibuka di Universitas

Sejarah selama ini dikenal sebagai salah satu mata kuliah yang sering dianggap membosankan oleh sebagian mahasiswa. Banyak yang merasa kesulitan menghafal tahun, tokoh, dan peristiwa penting. Namun, sebuah universitas di luar negeri menghadirkan terobosan unik: membuka mata kuliah sejarah dengan menggunakan Grand Theft Auto (GTA) sebagai media pembelajaran.

Alih-alih hanya mendengarkan ceramah dan membaca buku, mahasiswa kini dapat belajar sejarah melalui simulasi dan interaksi langsung di dalam dunia virtual GTA. Kota fiksi dalam game dimodifikasi menyerupai kondisi kota tertentu pada masa lampau, lengkap dengan bangunan, kendaraan, serta kebiasaan masyarakatnya.



Bagaimana Perkuliahan Dilaksanakan?

Dalam perkuliahan ini, GTA bukan digunakan untuk sekadar bermain, tetapi dijadikan alat bantu visual dan interaktif. Mahasiswa akan diajak mengikuti skenario khusus yang sudah disesuaikan dengan materi sejarah. Misalnya, untuk mempelajari sejarah urbanisasi, mahasiswa bisa “berjalan-jalan” di dalam kota virtual, melihat bagaimana pertumbuhan permukiman, transportasi, hingga dinamika sosial yang terjadi.

Dosen dan pengembang game bekerja sama untuk menambahkan mod (modifikasi) yang relevan, seperti menampilkan pakaian tradisional, monumen bersejarah, hingga peristiwa tertentu yang pernah terjadi di dunia nyata. Hal ini membantu mahasiswa memahami konteks sejarah bukan hanya lewat teori, melainkan pengalaman langsung yang terasa hidup.

Selain itu, mahasiswa juga ditugaskan membuat analisis setelah menjelajahi kota virtual. Mereka harus membandingkan apa yang terlihat di dalam game dengan fakta sejarah yang sebenarnya, sehingga kritis dalam memilah informasi tetap menjadi bagian penting dari proses belajar.

Manfaat Bagi Mahasiswa

Pendekatan ini terbukti membawa sejumlah manfaat. Pertama, mahasiswa menjadi lebih antusias karena merasa belajar sejarah tidak lagi membosankan. Kedua, pengalaman interaktif membantu mereka lebih mudah mengingat detail peristiwa. Ketiga, penggunaan teknologi game melatih kreativitas, kolaborasi, sekaligus kemampuan berpikir kritis.

Seorang mahasiswa yang mengikuti kelas ini mengaku lebih memahami sejarah perkotaan setelah melihat langsung simulasi di dalam GTA. Ia merasa visualisasi yang disajikan membuat teori lebih mudah dipahami dibandingkan hanya membaca buku.

Tanggapan dan Kontroversi

Meski inovatif, ide ini sempat menuai kontroversi. Ada yang berpendapat penggunaan GTA tidak cocok untuk pendidikan karena game tersebut identik dengan kekerasan dan kriminalitas. Namun, pihak universitas menegaskan bahwa GTA yang digunakan sudah dimodifikasi sepenuhnya, sehingga tidak ada unsur kekerasan. Fokusnya murni pada simulasi sejarah dan lingkungan sosial.

Pakar pendidikan juga menilai, selama game digunakan sebagai sarana, bukan tujuan, maka metode ini bisa menjadi model pembelajaran masa depan. Dunia digital yang semakin berkembang memang menuntut inovasi agar mahasiswa lebih terhubung dengan materi yang dipelajari.

Mata kuliah sejarah dengan media GTA menjadi bukti bahwa teknologi dapat dimanfaatkan secara positif dalam dunia pendidikan. Dengan pendekatan interaktif, mahasiswa tidak hanya menghafal, tetapi juga mengalami sendiri gambaran sejarah lewat dunia virtual. Jika sukses, metode ini mungkin akan diadopsi universitas lain dan membuka peluang bagi lebih banyak game untuk dipakai dalam pembelajaran.

Posting Komentar

0 Komentar