Ad Code

Advertising:

Agent Veto Valorant Penjelasan Skill dan Gameplay

Riot Games kembali mengguncang komunitas Valorant dengan kehadiran agen baru bernama Veto. Agen ini hadir sebagai bagian dari Episode 9 Act 3 dan langsung menarik perhatian karena kemampuan uniknya yang menggabungkan kontrol area, intel, dan anti-utility dalam satu karakter. Dari trailer dan gameplay yang telah diperlihatkan, Veto tampak dirancang untuk pemain taktis yang suka memanipulasi medan pertempuran dan mengacaukan strategi musuh.

Latar Belakang Karakter

Dalam lore Valorant, Veto digambarkan sebagai seorang ahli teknologi dari Eropa Timur yang memiliki kemampuan untuk “memutus koneksi” — baik secara digital maupun energi radianite. Ia menggunakan perangkat bernama “Disruptor Core”, teknologi eksperimental yang memungkinkan dirinya menghentikan fungsi skill musuh di area tertentu. Karakter ini secara tematik mirip dengan kombinasi antara Killjoy dan Fade, namun dengan pendekatan lebih agresif dan destruktif.

Penjelasan Skill Veto

  1. Skill 1 – Pulse Jammer (C)
    Veto melemparkan sebuah perangkat kecil yang menempel di permukaan. Setelah diaktifkan, alat ini memancarkan gelombang energi selama beberapa detik yang menonaktifkan skill aktif musuh di radius tertentu. Misalnya, turret Killjoy atau wall Sage bisa dimatikan sementara. Ini menjadikan Veto sangat efektif untuk membuka site atau menetralkan area bertahan lawan.

  2. Skill 2 – Feedback Trap (Q)
    Perangkat jebakan kecil yang dapat disembunyikan di permukaan datar. Jika musuh melewatinya, trap ini akan mengirimkan sinyal lokasi ke tim dan mengganggu mini-map musuh selama 3 detik. Efeknya mirip kombinasi Alarmbot Killjoy dan Blind Fade, namun lebih bersifat gangguan intel.

  3. Skill Signature – Null Field (E)
    Veto mengaktifkan medan energi di area tertentu yang menghambat regenerasi skill dan mengurangi efek buff seperti stim beacon milik Brimstone atau heal milik Sage. Medan ini bertahan selama 8 detik dan memiliki cooldown moderat, membuatnya sangat berguna untuk menekan area choke point atau site entry.

  4. Ultimate – Core Overload (X)
    Inilah kekuatan utama Veto. Ia menanamkan Disruptor Core besar di tengah area, menciptakan zona energi yang menonaktifkan semua kemampuan agen (baik musuh maupun teman) dalam radius besar selama 12 detik. Selama efek ini aktif, pertarungan akan sepenuhnya bergantung pada kemampuan menembak (aim) dan posisi pemain. Strategi berbasis skill tidak akan berguna.

Gaya Bermain dan Strategi

Veto paling cocok dimainkan sebagai initiator hybrid atau controller sekunder. Ia mampu membuka site dengan menonaktifkan kemampuan bertahan lawan, sekaligus memberi tim kesempatan menyerang dengan lebih aman. Dalam mode kompetitif, peran Veto bisa sangat menentukan terutama di map seperti Bind, Ascent, dan Split — di mana ruang sempit dan kontrol area sangat penting.

Namun, pemain Veto perlu perhitungan waktu dan posisi yang presisi. Salah menempatkan alat atau terlalu dini mengaktifkan ultimate bisa menjadi bumerang bagi tim sendiri. Koordinasi dengan rekan satu tim sangat penting agar efek disruptif Veto dapat dimaksimalkan.

Kehadiran Agent Veto membawa dinamika baru dalam meta Valorant. Dengan kemampuan anti-utility dan kontrol medan yang kuat, ia menjadi mimpi buruk bagi pemain yang bergantung pada skill defensif. Riot Games tampaknya ingin menguji kreativitas pemain melalui agen ini — bukan hanya siapa yang punya aim lebih baik, tapi siapa yang bisa menghancurkan strategi lawan dari dalam.

Posting Komentar

0 Komentar