Ad Code

Advertising:

Player Battlefield 6 dari China dan Rusia Beri Review Negatif di Steam, Kenapa?

Setelah perilisan Battlefield 6 (2025), platform Steam kembali dipenuhi dengan gelombang ulasan negatif  kali ini datang dari pemain asal China dan Rusia. Meskipun game besutan EA DICE ini awalnya mendapat antusias tinggi berkat grafis realistis dan fitur perang modernnya, ulasan pengguna justru menunjukkan penurunan tajam hanya dalam beberapa hari.

Rata-rata ulasan “Mostly Negative” membuat banyak orang bertanya-tanya: apa sebenarnya yang membuat dua komunitas besar gamer ini kecewa dengan Battlefield 6?

Akses Terbatas dan Pembatasan Regional

Salah satu penyebab utama kekecewaan pemain China dan Rusia adalah pembatasan regional yang diterapkan oleh EA. Pemain di dua wilayah tersebut mengalami kesulitan mengakses server global, menyebabkan waktu tunggu yang lama dan koneksi tidak stabil.

Selain itu, beberapa laporan menyebutkan adanya pembatasan fitur multiplayer lintas wilayah (cross-region), yang membuat mereka tidak bisa bermain bersama teman dari negara lain. Hal ini menjadi masalah besar bagi komunitas gamer yang terbiasa bermain dalam skala internasional.

Khusus untuk Rusia, kebijakan geopolitik dan pembatasan transaksi digital sejak 2022 juga memengaruhi akses pembelian game melalui Steam. Banyak pemain harus menggunakan metode tidak resmi untuk mendapatkan Battlefield 6, yang kemudian berdampak pada pengalaman bermain mereka.

Konten Sensitif dan Reaksi Politik

Selain faktor teknis, konten dalam game juga disebut menjadi pemicu. Battlefield 6 menampilkan alur cerita yang berfokus pada konflik global futuristik antara beberapa kekuatan dunia. Beberapa pemain dari China dan Rusia menganggap representasi karakter negaranya di game ini “berlebihan” dan “tidak akurat”.

Mereka menilai narasi yang digunakan seolah menggambarkan negara mereka sebagai pihak antagonis dalam konflik fiktif, yang menimbulkan reaksi emosional di komunitas. Di media sosial lokal, topik ini bahkan sempat menjadi trending dengan tagar yang menyerukan boikot terhadap EA.

Di luar isu politik dan regional, banyak pemain — termasuk dari wilayah lain — juga mengeluhkan masalah teknis seperti bug grafis, crash mendadak, dan optimisasi yang buruk di versi PC. Namun, pemain dari China dan Rusia mengaku lebih terdampak karena kualitas koneksi ke server EA yang terbatas.

Masalah lain yang sering muncul adalah hilangnya progres akun akibat gangguan koneksi. Banyak yang merasa kecewa karena waktu bermain mereka tidak tercatat dengan baik, dan hal itu memperburuk persepsi negatif terhadap game ini.

EA dan DICE Mulai Investigasi

Menanggapi gelombang review negatif ini, pihak EA DICE dilaporkan sedang melakukan penyelidikan internal untuk mencari solusi. Fokus utama mereka adalah memperbaiki sistem server dan meningkatkan stabilitas jaringan lintas wilayah.

Meski begitu, belum ada pernyataan resmi terkait kontroversi politik yang memicu reaksi pemain dari dua negara tersebut. Sementara itu, di forum internasional, sebagian pemain justru menyerukan agar komunitas tetap bersabar dan menunggu update besar berikutnya.

Kasus review negatif terhadap Battlefield 6 dari pemain China dan Rusia menjadi contoh nyata bagaimana isu teknis dan sosial dapat memengaruhi reputasi sebuah game besar. Terlepas dari kualitas grafis dan gameplay yang sebenarnya solid, keputusan perusahaan dalam mengatur akses dan representasi konten bisa berdampak luas terhadap opini publik.

Kini, semua mata tertuju pada langkah EA berikutnya — apakah mereka akan melakukan perbaikan signifikan atau justru membiarkan gelombang kritik ini terus bergulir. Satu hal yang pasti, Battlefield 6 menjadi pelajaran penting bahwa game modern tak hanya soal grafis dan aksi, tapi juga sensitivitas global dan keadilan akses bagi semua pemain.

Posting Komentar

0 Komentar