Di tengah industri game yang sering kali menutup-nutupi masalah di balik layar dengan alasan klise seperti "memoles pengalaman" atau "menambahkan konten", studio Embark Studios memilih jalur yang berbeda dan sangat transparan. Game ambisius mereka, Arc Raiders, kembali mengalami penundaan tanpa batas waktu yang jelas. Alasannya? Sebuah pengakuan yang jujur dan langka dari sang CEO: versi game yang ada saat ini ternyata "tidak menyenangkan" untuk dimainkan.
Pengakuan ini datang langsung dari Patrick Söderlund, CEO Embark Studios dan mantan petinggi di EA dan DICE. Dalam sebuah pernyataan kepada para investor, Söderlund secara blak-blakan menjelaskan bahwa meskipun tim telah bekerja keras, esensi utama dari sebuah game—yaitu kesenangan—belum berhasil mereka capai.
"Kami memiliki beberapa tujuan untuk playtest internal kami menjelang akhir tahun lalu," ujar Söderlund. "Dan sejujurnya, kami tidak berhasil mencapai semua itu. Kami merasa bahwa game ini membutuhkan lebih banyak waktu... Sederhananya, gamenya belum cukup menyenangkan."
Ini adalah sebuah langkah yang berani, terutama di industri yang sangat menjaga citra. Daripada memaksakan rilis dan mengecewakan pemain dengan produk setengah matang, Embark memilih untuk kembali ke papan gambar.
Transformasi Visi yang Terus Berubah
Penundaan ini bukanlah yang pertama bagi Arc Raiders. Perjalanan game ini penuh dengan perubahan visi yang drastis. Awalnya, Arc Raiders diperkenalkan sebagai game co-op PVE (Player versus Environment) gratis, di mana pemain bekerja sama untuk melawan robot-robot raksasa yang disebut ARC. Trailer sinematik awalnya pada tahun 2021 memukau banyak orang dengan visual dan premis yang menjanjikan.
Namun, pada pertengahan 2023, Embark Studios mengumumkan perubahan besar. Arc Raiders dirombak total menjadi game PvPvE (Player versus Player versus Environment) dengan genre extraction shooter. Dalam format baru ini, pemain tidak hanya akan melawan robot ARC, tetapi juga bersaing dengan tim pemain lain untuk menjarah sumber daya dan melarikan diri dari peta. Perubahan drastis inilah yang menyebabkan penundaan besar pertamanya.
Kini, bahkan setelah perubahan visi tersebut, tim pengembang masih berjuang untuk menemukan "faktor kesenangan" yang menjadi fondasi utama sebuah game yang sukses.
Di Bawah Bayang-Bayang Kesuksesan 'The Finals'
Faktor lain yang tidak bisa diabaikan dalam penundaan Arc Raiders adalah kesuksesan fenomenal dari game Embark Studios lainnya, The Finals. Game FPS (First-Person Shooter) berbasis tim yang penuh dengan kehancuran lingkungan ini meledak di pasaran dan menjadi prioritas utama studio.
Kesuksesan besar The Finals secara tidak langsung mengalihkan sumber daya dan fokus perusahaan. Dengan basis pemain yang aktif dan kebutuhan akan konten serta pembaruan berkelanjutan, sangat masuk akal jika Embark mendedikasikan sebagian besar tenaganya untuk menjaga momentum game andalan mereka. Arc Raiders, yang masih dalam tahap pengembangan yang sulit, terpaksa harus mengalah dan menunggu giliran.
Kejujuran yang Patut Diapresiasi
Meskipun kabar penundaan ini mengecewakan bagi para penggemar yang telah lama menanti, transparansi dari Embark Studios patut diacungi jempol. Di era di mana banyak game besar dirilis dalam kondisi buruk dan penuh masalah (seperti Cyberpunk 2077 atau Redfall saat peluncuran), keputusan untuk menunda perilisan demi kualitas adalah langkah yang pro-konsumen.
Ini menunjukkan komitmen studio untuk tidak sekadar menjual produk, tetapi untuk memberikan pengalaman yang benar-benar bernilai dan menyenangkan. Untuk saat ini, nasib Arc Raiders masih belum jelas. Tidak ada jendela rilis baru yang diumumkan, menandakan bahwa tim pengembang diberi kebebasan penuh untuk bereksperimen hingga mereka benar-benar menemukan formula yang tepat.
Bagi para pemain, yang tersisa hanyalah kesabaran dan harapan bahwa ketika Arc Raiders akhirnya tiba, penantian panjang ini akan terbayar dengan sebuah game yang memang "menyenangkan".
0 Komentar