Sebuah pengakuan mengejutkan datang dari tim kreatif di balik game Expedition 33, proyek ambisius terbaru dari studio Sandfall Interactive. Dalam wawancara terbarunya, penulis utama game ini mengungkapkan bahwa dirinya tidak pernah bermain video game sama sekali sebelum bergabung dengan studio tersebut. Meski terdengar aneh, justru latar belakang unik inilah yang membantu menciptakan cerita yang segar dan berbeda dari game kebanyakan.
Perspektif Baru dalam Dunia Game
Sandfall Interactive dikenal sebagai studio yang berani bereksperimen, dan keputusannya merekrut penulis dari luar industri game terbukti menjadi langkah menarik. Penulis Expedition 33 awalnya berasal dari dunia sastra dan penulisan naskah film. Ia mengaku sempat merasa canggung karena tidak terbiasa dengan medium interaktif seperti video game.
Namun, alih-alih menjadi hambatan, ketidaktahuannya terhadap video game justru membuka cara pandang baru. Ia menulis tanpa terikat pada pola umum yang sering ditemui dalam game RPG atau action-adventure modern. Hal ini membuat alur cerita Expedition 33 terasa lebih organik, emosional, dan menonjolkan kedalaman karakter dibanding game sejenis.
“Awalnya saya bahkan tidak tahu seperti apa struktur naratif dalam video game,” ujarnya dalam wawancara tersebut. “Tapi tim di Sandfall memberi saya kebebasan untuk menulis dari hati, bukan mengikuti formula.”
Kolaborasi Antara Penulis dan Desainer Game
Tim Sandfall Interactive menjelaskan bahwa proses pengembangan Expedition 33 sangat kolaboratif. Para desainer game bekerja erat dengan penulis untuk menyesuaikan naskah dengan mekanik permainan. Setiap keputusan naratif, mulai dari dialog hingga konsekuensi pilihan pemain, disesuaikan agar terasa alami tanpa mengorbankan elemen gameplay.
Pendekatan ini menghasilkan perpaduan antara cerita mendalam dan gameplay imersif, dua aspek yang sering sulit diseimbangkan dalam game modern. Banyak pihak di industri menilai langkah ini berani, karena biasanya penulis game berasal dari penggemar atau veteran dunia gaming. Namun Sandfall justru membuktikan bahwa pandangan “orang luar” bisa menghadirkan sentuhan baru yang segar.
Expedition 33 dan Fokus pada Emosi Pemain
Dari informasi yang telah dibagikan, Expedition 33 adalah game petualangan berbasis narasi dengan nuansa fantasi gelap dan elemen eksplorasi. Ceritanya berfokus pada sekelompok penjelajah yang berjuang melawan takdir dalam dunia yang perlahan hancur. Penulis mengaku terinspirasi oleh tema eksistensial dan hubungan antar manusia yang rapuh, bukan dari game lain, melainkan dari sastra klasik dan drama psikologis.
Pendekatan ini membuat Expedition 33 diantisipasi tidak hanya oleh gamer, tetapi juga pecinta cerita dengan nilai emosional tinggi. Banyak yang berharap game ini mampu menghadirkan pengalaman yang menyentuh, mirip dengan film atau novel, namun tetap mempertahankan esensi interaktif khas video game.
Pengakuan penulis Expedition 33 yang sebelumnya tidak pernah bermain video game menunjukkan bahwa kreativitas tidak terbatas oleh pengalaman di satu bidang. Justru, perspektif baru sering kali melahirkan karya yang lebih berani dan inovatif.
Sandfall Interactive tampaknya memahami bahwa game modern bukan sekadar soal grafis dan mekanik, tapi juga tentang cerita yang hidup dan karakter yang berarti. Jika hasil akhirnya sesuai ekspektasi, Expedition 33 bisa menjadi contoh bagaimana keberanian berpikir di luar kebiasaan dapat menghasilkan mahakarya yang tak terduga.
0 Komentar