Bend Studio, pengembang di balik game populer Days Gone, sempat mengerjakan sebuah proyek game live-service ambisius untuk platform PlayStation 5. Namun, pada awal tahun 2025, proyek tersebut resmi dibatalkan oleh Sony Interactive Entertainment. Pembatalan ini menandai perubahan arah besar bagi studio yang sebelumnya dikenal dengan game bertema dunia terbuka dan narasi mendalam.
Seorang mantan animator senior Bend Studio, Robert Morrison, mengungkapkan bahwa selama hampir tiga tahun bekerja di proyek tersebut, tidak ada kemajuan signifikan yang terjadi. Ia mengaku sudah memperkirakan pembatalan proyek jauh sebelum pengumuman resmi dilakukan.
Menurut Morrison, proyek yang disebut “Mirror Pond” itu dikerjakan menggunakan engine Decima, dengan fokus pada pengembangan animasi karakter utama dan sistem gameplay berbasis dunia daring. Meskipun tim bekerja keras, prosesnya berjalan lambat dan tidak mencapai target internal yang diharapkan.
Faktor-Faktor yang Menyebabkan Pembatalan
Beberapa faktor utama diyakini menjadi penyebab pembatalan proyek live-service ini. Pertama, kurangnya kemajuan teknis selama masa pengembangan yang berlangsung hampir tiga tahun. Banyak fitur inti yang belum siap untuk diuji secara penuh.
Kedua, keputusan strategis dari Sony yang mulai meninjau ulang portofolio game live-service mereka. Setelah beberapa proyek serupa juga dibatalkan, terlihat adanya perubahan arah menuju pengembangan game dengan pengalaman single-player yang lebih kuat—sesuatu yang selama ini menjadi keunggulan PlayStation Studios.
Selain itu, ada juga faktor internal seperti restrukturisasi dan pengurangan tenaga kerja. Sejumlah karyawan kontrak di Bend Studio tidak diperpanjang masa kerjanya, sementara sebagian staf permanen turut terdampak dalam proses tersebut.
Imbas Langsung pada Studio
Setelah proyek live-service tersebut dibatalkan, Bend Studio dikabarkan melakukan pengurangan karyawan hingga sekitar tiga puluh persen. Meskipun begitu, pihak studio memastikan bahwa mereka masih berkomitmen untuk menciptakan proyek baru di masa depan.
Dalam pernyataannya, Bend Studio menyebut bahwa mereka akan tetap berfokus pada pembuatan game berkualitas tinggi dengan identitas khas mereka, terutama di bidang narasi dan eksplorasi dunia terbuka. Studio juga menyampaikan rasa terima kasih kepada para penggemar yang terus mendukung mereka sejak era Days Gone.
Pelajaran yang Bisa Diambil
Kasus ini menjadi contoh nyata bahwa pengembangan game live-service tidak selalu berjalan mulus, bahkan untuk studio besar sekalipun. Model ini menuntut kombinasi antara teknologi canggih, perencanaan matang, serta pemahaman mendalam terhadap dinamika pemain online.
Kegagalan proyek “Mirror Pond” menunjukkan pentingnya visi yang jelas dan koordinasi lintas departemen dalam jangka panjang. Tanpa arah yang solid, proyek besar dapat dengan mudah kehilangan fokus dan akhirnya berakhir sebelum mencapai tahap produksi penuh.
Pembatalan proyek live-service Bend Studio bukan sekadar keputusan bisnis biasa, melainkan refleksi dari tantangan besar yang dihadapi industri game modern. Dari pengakuan mantan pengembangnya, jelas bahwa kurangnya kemajuan substansial, perubahan strategi perusahaan, dan tekanan internal menjadi kombinasi yang sulit diatasi.
Kini, para penggemar menantikan langkah selanjutnya dari Bend Studio. Apakah mereka akan kembali menggarap proyek single-player seperti Days Gone, atau mencoba lagi genre baru dengan pendekatan yang lebih matang? Waktu yang akan menjawab.

0 Komentar