Ad Code

Advertising:

Gabe Newell Kritik Strategi Bisnis Startup Modern, Ada Apa?

 Gabe Newell, pendiri perusahaan game ternama Valve dan sosok di balik suksesnya platform Steam, baru-baru ini melontarkan kritik tajam terhadap strategi bisnis startup modern. Dalam sebuah wawancara, ia menyatakan bahwa banyak startup masa kini terlalu fokus pada menggaet investor ketimbang menciptakan nilai nyata untuk pengguna.

Gabe Newell
Gabe Newell


Fokus ke Investor Justru Distraktif?

Menurut Newell, tren startup saat ini yang sibuk membuat pitch untuk modal ventura (VC) adalah sebuah awal yang “sangat mengganggu”. Banyak tim startup lebih sibuk menyusun presentasi untuk meyakinkan investor daripada menyelesaikan masalah nyata yang dihadapi pengguna.

Ia menyebut strategi ini sebagai pendekatan yang kurang sehat dan bisa merusak arah pertumbuhan perusahaan. Baginya, jika sebuah produk memang benar-benar bernilai bagi konsumen, maka dana dan dukungan akan datang dengan sendirinya, tanpa harus terus-menerus mengejar investor.

Gabe
Gabe


Bangun Nilai, Bukan Janji

Newell mengingatkan bahwa nilai nyata dan manfaat konkret jauh lebih penting dibanding proyeksi pertumbuhan atau angka-angka manis di atas kertas. Ia menyayangkan bagaimana banyak startup hari ini tergoda untuk melebih-lebihkan proyeksi atau menciptakan narasi bombastis hanya demi menarik dana.

Ia percaya bahwa tim startup seharusnya mengalihkan fokusnya ke tiga hal utama: pengguna, karyawan, dan mitra bisnis. Ketiganya adalah pilar penting dalam membangun bisnis yang sehat dan berkelanjutan.

Salah satu masalah dari pola pikir mengejar VC adalah burn rate yang tinggi—startup jadi cepat membakar uang demi mengejar pertumbuhan instan. Mereka merekrut besar-besaran, mengembangkan produk secara tergesa, hingga pada akhirnya kehabisan dana sebelum produk menemukan pasarnya.

Menurut Newell, pendekatan seperti ini sering kali justru memperbesar risiko kegagalan. Strategi yang terlalu terfokus pada pertumbuhan cepat dan target investor cenderung melupakan fondasi penting, yaitu produk yang dicintai pengguna.


Teknologi dan AI Sebagai Alat, Bukan Tujuan

Newell juga menyinggung peran kecerdasan buatan (AI) dalam dunia bisnis saat ini. Ia melihat bahwa banyak orang yang bahkan tidak bisa coding sekalipun kini mampu menciptakan solusi nyata dengan bantuan AI.

Namun, ia mengingatkan bahwa AI hanyalah alat—dan keberhasilannya tetap bergantung pada pemahaman masalah, kemampuan adaptasi, dan kreativitas tim. Maka, startup seharusnya menggunakan teknologi sebagai sarana mendukung penciptaan nilai, bukan hanya sebagai jargon atau alat marketing.Kembali ke Akar Bisnis Sejati

Gabe Newell mengajak para pendiri startup untuk kembali ke dasar: ciptakan nilai nyata untuk pengguna, bukan sekadar mengejar validasi dari investor. Dengan produk yang bermanfaat, tim yang solid, dan pendekatan realistis terhadap pertumbuhan, dana akan datang secara alami dan bisnis akan lebih siap untuk bertahan dalam jangka panjang.

Pesannya sederhana namun dalam: Jangan terjebak euforia startup yang hanya mengejar pendanaan—kejar solusi yang benar-benar dibutuhkan orang. Startup yang tumbuh dari nilai akan lebih kuat dibanding yang tumbuh dari janji.

Posting Komentar

0 Komentar